ORANG-ORANG BARAT PADA PULAU PARA DEWA

  ORANG-ORANG BARAT PADA PULAU PARA DEWA *kepada Hugo   Lukisan Sri Yesus Kristus bersama dengan Sri Krishna setelah Tuhan mereka bunuh berkali-kali... yang terjadi adalah kemanusiaan yang mati... akhirnya menjelma jadi jiwa yang mengembara di padang belantara... ke selatan, ke utara... ke timur, ke barat... ke sana... entah ke mana... mencoba menemukan Tuhan yang telah tiada   walaupun demikian, itu lebih baik bagi mereka daripada mulut ngaku ikut Sang Lelaki Galilea tapi membela anak ular beludak sampai mati atau mewarnai semua dengan mejikuhibini Ah, Hug, Barat itu arah terbenamnya matahari bacalah Wahyu, semuanya sedang digenapi...   Malang, 07 Oktober 2024 Padmo Adi

REGUKLAH HIDUP. RAYAKANLAH!

REGUKLAH HIDUP. RAYAKANLAH!
-Padmo Adi-

Aku ini seorang eksistensialis. Aku tidak melihat dari mana kamu berasal. Aku tidak melihat apa agamamu. Aku tidak melihat apa rasmu. Aku tidak melihat bagaimana silsilah keluargamu. Yang aku lihat adalah perbuatanmu. Dari perbuatanmu itu, aku mendeskripsikan siapa dirimu. Dan, dari perbuatanmu itu, aku memahami konsekuensi yang kamu tanggung.

Bung, kita terapung-apung di dalam samudera kebebasan. Tidak ada manual-book di dalam hidup ini. Sangkamu kalau kamu melakukan A, kamu akan mendapat B, dan hanya akan menanggung B? Tidak, Bung, kamu bisa saja mendapat X dan menanggung Z. Namun, keberanianmu di dalam menanggung segala konsekuensi dari perbuatanmu itulah yang aku apresiasi. Itu merupakan suatu "ya" pada hidup. Layaknya seorang ksatria yang hidup sebagai ksatria dan mati pula sebagai ksatria.

Reguklah hidup. Rayakanlah!

Comments