ORANG-ORANG BARAT PADA PULAU PARA DEWA

  ORANG-ORANG BARAT PADA PULAU PARA DEWA *kepada Hugo   Lukisan Sri Yesus Kristus bersama dengan Sri Krishna setelah Tuhan mereka bunuh berkali-kali... yang terjadi adalah kemanusiaan yang mati... akhirnya menjelma jadi jiwa yang mengembara di padang belantara... ke selatan, ke utara... ke timur, ke barat... ke sana... entah ke mana... mencoba menemukan Tuhan yang telah tiada   walaupun demikian, itu lebih baik bagi mereka daripada mulut ngaku ikut Sang Lelaki Galilea tapi membela anak ular beludak sampai mati atau mewarnai semua dengan mejikuhibini Ah, Hug, Barat itu arah terbenamnya matahari bacalah Wahyu, semuanya sedang digenapi...   Malang, 07 Oktober 2024 Padmo Adi

Cerita tentang Seorang Perempuan Tua yang Kalian Kenal

Cerita tentang Seorang Perempuan Tua yang Kalian Kenal
*untuk adik-adikku
Dewi, Gangga, Hendy, Hendry, David, Dian, Nando, Reza, Putri

Adik-adikku,
aku memiliki sebuah cerita untuk kalian
tentang perempuan tua di usia senjanya

Perempuan tua itu selalu bangun pukul lima
lalu berdoa Bapa Kami dan Salam Maria
Melihat cucu lelakinya yang baru saja tidur
lalu terbungkuk-bungkuk berjalan ke dapur

Kaki-kaki tuanya masih cukup perkasa
menemaninya menanak nasi di pagi hari
mencuci baju bersama anak sulungnya
mencuci piring dan memasak sayur hari ini

Sambal goreng perempuan tua itu tiada duanya
Restoran mahal di manapun tak memiliki resepnya
Kalian bisa melahap banyak nasi jika memakannya
Apa lagi jika bandeng goreng telur jadi lauknya

Di usianya yang senja,
masih saja dia menyimpan cerewet seorang ibu
Akan tetapi, dia begitu rendah hati dan bijaksana
Pernah dia menasehati cucu lelakinya itu,
diakhiri dengan berkata,
“Memang kamu lebih pintar dari aku.”

Perempuan tua itu tak lain adalah nenek kita
Dari rahimnyalah orang tua kita ada
Dialah moyang kita yang hidup
Setiap pagi berarti makin senja dia... semakin renta
Namun, masih saja dia bangun pagi dan berdoa
lalu tertatih menuju ke dapur untuk kembali menanak

Setiap dari kita pernah dicerewetinya
tapi, ketahuilah, itu adalah cerewet seorang ibu
yang menginginkan yang terbaik untuk kita
Maka, ada baiknya kita cukup berkata ‘iya’
walau dalam hati kita berkata ‘itu kuno!’
Nenek sadar, pandangan hidupnya telah dimakan zaman
Tetapi, apa salahnya mendengarkan kebijaksanaan tua?

Usianya telah senja
Setiap pagi berarti makin senja dia... semakin renta
Sudah selayaknya dia bahagia
Menjalani hari-hari tuanya dengan senyum melihat kita

tepi Jakal, 28 Agustus 2013

Padmo Adi (@KalongGedhe)

Comments