ORANG-ORANG BARAT PADA PULAU PARA DEWA

  ORANG-ORANG BARAT PADA PULAU PARA DEWA *kepada Hugo   Lukisan Sri Yesus Kristus bersama dengan Sri Krishna setelah Tuhan mereka bunuh berkali-kali... yang terjadi adalah kemanusiaan yang mati... akhirnya menjelma jadi jiwa yang mengembara di padang belantara... ke selatan, ke utara... ke timur, ke barat... ke sana... entah ke mana... mencoba menemukan Tuhan yang telah tiada   walaupun demikian, itu lebih baik bagi mereka daripada mulut ngaku ikut Sang Lelaki Galilea tapi membela anak ular beludak sampai mati atau mewarnai semua dengan mejikuhibini Ah, Hug, Barat itu arah terbenamnya matahari bacalah Wahyu, semuanya sedang digenapi...   Malang, 07 Oktober 2024 Padmo Adi

Kita adalah Ronin

Kita adalah Ronin*

Kita adalah ronin
samurai tak bertuan

Pasca-kematian tuan, kita bebas menjadi apapun!
Kita bebas bersama-sama mengadakan ritual seppuku**
atau terlebih dahulu membalaskan kematian tuan kita
sebelum akhirnya kita harakiri*** bersama-sama

Pasca-kematian tuan, kita bebas menjadi apapun!
Kita bebas mencari tuan yang lain untuk mengabdi
atau kita menjadi pendeta, rakyat biasa, atau petani
kita bebas menjadi bandit dan perampok atau polisi

Pasca-kematian tuan, memang kita menanggung malu
akan tetapi, kita menjadi merdeka
apakah akan bunuh diri oleh karena janji setia
atau akan memulai lembar baru dalam kehidupan kita

Pasca-kematian tuan
kita adalah ronin
samurai tak bertuan

Catatan:
* Samurai tanpa tuan.
** Ritual bunuh diri samurai berdasarkan kode etik samurai.
*** Ritual bunuh diri samurai berdasarkan kode etik samurai.

untuk Eko dan Tola
Sarang-Kalong, 21 Agustus 2013

Padmo “Kalong Gedhe” Adi

Comments