ORANG-ORANG BARAT PADA PULAU PARA DEWA

  ORANG-ORANG BARAT PADA PULAU PARA DEWA *kepada Hugo   Lukisan Sri Yesus Kristus bersama dengan Sri Krishna setelah Tuhan mereka bunuh berkali-kali... yang terjadi adalah kemanusiaan yang mati... akhirnya menjelma jadi jiwa yang mengembara di padang belantara... ke selatan, ke utara... ke timur, ke barat... ke sana... entah ke mana... mencoba menemukan Tuhan yang telah tiada   walaupun demikian, itu lebih baik bagi mereka daripada mulut ngaku ikut Sang Lelaki Galilea tapi membela anak ular beludak sampai mati atau mewarnai semua dengan mejikuhibini Ah, Hug, Barat itu arah terbenamnya matahari bacalah Wahyu, semuanya sedang digenapi...   Malang, 07 Oktober 2024 Padmo Adi

Kepada Adam dan Adama

Kepada Adam dan Adama

Siapakah manusia di hadapan semesta?
Apakah manusia di hadirat alam raya?
Makhluk keras kepala dan congkak semata
yang mengira dapat menguasai segalanya.

Kita adalah makhluk kesepian,
yang tinggal pada sebuah planet mungil,
yang ada di tengah-tengah suatu tata surya,
yang mengarungi pinggiran lengan Bima Sakti.

Bantala ini adalah satu-satunya rumah kita.
Hidup mati, kita arungi semesta bersamanya.
Namun, malah terus saja pertiwi kita sakiti,
sembari putus asa mencari pengganti bumi.

Ketika pohon terakhir mati,
kepada siapa kita akan berteduh?
Ketika sawah tak lagi tumbuh padi,
apakah kita takkan pernah mengeluh?

Ibu bumi telah memberi kemurahan,
tapi kita ini hewan yang lupa bersyukur.
Kita begitu mabuk akan sabda Tuhan,
“... penuhilah bumi, dan kuasailah itu!”

Malang, 13 November 2019
Padmo Adi

Comments