SECAWAN
ANGGUR
|
Jika sekiranya mungkin biarlah anggur ini lalu daripadaku. Tapi bukan kehendakku yang jadi, melainkan kehendak Bapa di surga. Dokumen pribadi. |
Di sini...
di kota ini...
aku benar-benar disapih
dikastrasi
dibiarkan mati-hidup sendiri
Tidak ada hangat peluk puk-puk Mama
Tidak ada lembut dekap payudara
Tidak ada selimur supaya tak lagi berair mata
Dijauhkan dari Tanah pusaka
tempat moyangku dibumikan
Dan kini cuma jadi kerinduan
yang kepadanya hasrat mendamba
Akan tetapi,
keadaan ini justru aku syukuri
sebab aku dengan merdeka mengada
tanpa perlu alasan yang mengada-ada
Aku bebas menciptakan diri
bebas mengartikulasikan diri
Aku bebas merayakan hidup
menari dengan irama degup
Memang hidup yang senyatanya ini tragedi belaka
Apa makna dari membuka mata pagi-pagi,
lalu memejamkannya di waktu malam tiba?
Kecerdasan adalah memaknai tragedi sebagai
komedi.
Lalu kita bisa menertawakan duka yang memang
musti kita terima!
Menerima
Mengakui
adalah awal dari sebuah hidup yang sepenuhnya.
Eksistensi ini adalah keterlemparan,
atau kata orang beriman, perutusan.
Kita disuruh pergi ke tempat yang tidak kita
ingini.
Bagai anak domba ke tengah kawanan serigala.
Tapi, ribuan tahun silam, serigala dijinakkan
jadi anjing,
yang dagingnya selalu kumakan kala pulang ke
Surakarta.
Aku cuma mau bilang,
kita tidak terdeterminasi,
walau kita berada pada situasi yang tak kita
ingini.
Kita bebas...
tidak ada makna yang dapat dipaksakan untuk
mendefinisikan eksistensi kita!
Kita adalah Tuan atas makna hidup kita.
Pertanyaannya, juga pertanyaan selalu bagiku,
beranikah mereguk kebebasan tanpa cakrawala itu?
Beranikah kita meminum anggur dari cawan kehidupan?
Kalau boleh, biarlah cawan ini berlalu,
tetapi adalah bodoh jika aku tidak berani
mencicipinya, apalagi menenggaknya.
Pada satu titik pada hidup,
kita perlu membiarkan diri lesap dalam energi
semesta.
Manunggal dengan Sang Hidup itu sendiri.
Maka akan ada cerita
yang akan dikisahkan
sebuah tragi-komedi
itulah kehidupan.
Malang, 16 Januari 2022
Padmo Adi
Comments
Post a Comment