ORANG-ORANG BARAT PADA PULAU PARA DEWA

  ORANG-ORANG BARAT PADA PULAU PARA DEWA *kepada Hugo   Lukisan Sri Yesus Kristus bersama dengan Sri Krishna setelah Tuhan mereka bunuh berkali-kali... yang terjadi adalah kemanusiaan yang mati... akhirnya menjelma jadi jiwa yang mengembara di padang belantara... ke selatan, ke utara... ke timur, ke barat... ke sana... entah ke mana... mencoba menemukan Tuhan yang telah tiada   walaupun demikian, itu lebih baik bagi mereka daripada mulut ngaku ikut Sang Lelaki Galilea tapi membela anak ular beludak sampai mati atau mewarnai semua dengan mejikuhibini Ah, Hug, Barat itu arah terbenamnya matahari bacalah Wahyu, semuanya sedang digenapi...   Malang, 07 Oktober 2024 Padmo Adi

TUANG AIR MATAMU SECUKUPNYA

TUANG AIR MATAMU SECUKUPNYA

 

Seorang lelaki mengenakan kostum Garuda tengah beristirahat dengan sebat.



Kepada para lelaki,

menangislah jika harus menangis,

sebab hidup ini sering kali tragis.

Tuang air matamu secukupnya,

lalu kemasi dirimu kembali,

selesaikanlah hidupmu lagi.

 

Kehilangan demi kehilangan,

kekalahan demi kekalahan,

dari satu luka ke luka lain,

kita telan kepedihan-kepedihan.

Sering kali tak tertahankan.

Sering kali menghancurkan.

 

Letakkan.

Lepaskan.

Ungkapkan.

Tidak semua harus dipanggul!

Pilihlah yang berharga.

Pilihlah yang bermakna.

 

Lewat derita

kita rangkai kata

jadi cerita

balada

legenda

abadi bersama semesta!

 

Malang, 04 Oktober 2024

Padmo “Kalong Gedhe” Adi

Comments